TRIBUN-VIDEO.COM – Melihat wisata pemandian di aliran sungai Lubuk Minturun yang sering dijadikan lokasi berlibur oleh masyarakat sekitar di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Ada 3 lokasi yang sering dijadikanokasi pemandian di aliran sungai Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.
Lokasi tersebut bernama pemandian Lori, bendungan Koto Tuo, dan lubuk lukum.
Pemandian tersebut berada dalam satu aliran sungai dan lokasinya tidak terlalu berjauhan.
Ketiga lokasi pemandian tersebut sering didatangi masyarakat saat libur seperti pada hari Sabtu dan Minggu.
Selain hari libur masih ada masyarakat yang berkunjung, tapi jumlahnya lebih sedikit daripada disaat libur.
Pengunjung akan dapat berenang dan terjun dari ketinggian di pemandian lori.
Begitu juga dengan pemandian bendungan Koto Tuo.
Namun, bendungan Koto Tuo berlokasi di Kelurahan Koto Panjang, Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.
Saat libur, masayrakat ramai ke bendungan ini untuk berenang, bermain air, dan yang hanya menyempatkan waktu untuk berswafoto.
Bendungan itu terdapat jembatan gantung yang menghubungkan Kelurahan Koto Panjang, dan Balai Gadang.
Namun, di lokasi pemandian Lubuk Lukum terdapat lokasi pemandian dan wisata ikan larangan yang berlokasi di Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatab Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.
Ikan tersebut sengaja dilarang oleh masyarakat sekitar agar tidak ditangkap. Karena dijadikan daya tarik untuk lengunjung yang datang ke Lubuk Lukum.
Ikan tersebut disebut ikan Garing, dan jumlahnya sudah ribuan.
Saat pengunjung datang, masyarakat ada menjual makanan untuk ikan tersebut fengan harga Rp 2 ribu per kantong.
Namun, dengab uang Rp 5 ribu, pengunjung akan mendapatkan 3 kantong makanan ikan tersbeut.
Pengunjung yang datang untuk berwisata dapat memberi makan ikan sambil berenang dan bermain air.
Selain itu, masyrakat juga menyewakan beneng sebagai pelampung saat bernenag dengan Rp 5 ribu untuk yang kecil, dan Rp 10 ribu untuk ukuran yang besar.
Selai itu, di sepanjang jalan kawasan pemandian Lubuk Minturun terdapat masyarakat berjualan bunga hias hingga bibit.
2 Comments
Koto tuo mana tuh…..wkwkwk
Wkwkwk