Travel Indonesia: Keindahan dan Sejarah di Kuil Kongobuji di Wakayama 11

Kuil Kongobuji, terletak di pusat Kota Koya di Prefektur Wakayama, dibangun pada tahun 1593 oleh Toyotomi Hideyoshi untuk menghormati ibunya. Kemudian bergabung dengan kuil lain, Kuil Kongobuji menjadi kepala kuil Shingon Buddhisme, sebuah sekte Buddha diperkenalkan ke Jepang oleh Kobo Daishi di tahun 805.

Lahan luas dari Kuil Kongobuji memiliki banyak bangunan dengan kamar yang berbeda untuk berbagai fungsi candi. Pengunjung diperbolehkan untuk memasuki gedung dengan sedikit biaya tetapi perlu diketahui bahwa tidak diperbolehkan memakai sepatu dalam lokasi. Setelah membayar biaya masuk, pengunjung akan terlebih dahulu mendekati kamar Ohiroma. Ritual penting dan upacara keagamaan dilakukan di sini. Pintu geser dalam ruangan (fusuma) yang dihiasi dengan bangau dilukis oleh Kano Tanyu yang terkenal.

Sebelah ruang Ohiroma adalah Ruang “Plum” dan “Willow”, dinamakan demikian oleh lukisan di fusuma (pintu geser). Ruang Willow adalah tempat Toyotomi Hidetsugu mengakhiri hidupnya sendiri karena ia diperintahkan untuk melakukannya oleh pamannya Hideyoshi.

Pengunjung akan diarahkan ke koridor panjang yang mengarah ke penambahan baru kuil. Di ruang tatami besar, pengunjung diajak untuk beristirahat dan menikmati teh dan kue.

Pengunjung akan menemukan kamar yang fusuma (pintu geser) yang dihiasi bunga musiman di gedung yang berdekatan. Di sini, pengunjung dapat melihat tampilan tentang Kobo Daishi, perjalanannya ke China dan pendirian Koyasan.

Kebun Batu Banryutei terletak di belakang gedung ini. Taman batu terbesar di Jepang, Taman Batu Banryutei dibangun pada tahun 1984. Batu-batu terbesar berasal dari Shikoku, tempat kelahiran Kobo Daishi. Mereka mewakili sepasang naga muncul dari lautan awan.

Rute Kuil yang direkomendasikan akan mengarah kembali ke bangunan utama Kongobuji itu. Di sini pengunjung dapat melihat ruang Pemirsa Jodannoma, ruang mewah yang digunakan untuk menerima kunjungan Dignitaries. Dinding ruang dan fusuma (pintu geser) yang ditutupi dalam emas. Langit-langit bahkan memiliki ukiran bunga.

Ruang terakhir dari tur Kuil Kongobuji adalah dapur. Dengan perapian yang besar, kompor kamado yang cukup besar untuk memberi makan hingga 2000 orang.

Subscribe link :
Moopon :
facebook:
Bangaimana Menggunakan Wi-Fi Gratis di Jepangg:

AloJapan.com