JAPAN AIRLINES TOKYO KE SAPPORO! TRIP MUSIM GUGUR JEPANG BARENG BAYI SATU TAHUN!

Ini pertama kalinya kami terbang jauh bersama bayi umur 1 tahun dari Jakarta menuju Saporo naik Japan Airlines yang nyaman banget buat keluarga. Lebih dari 7 jam di pesawat, banyak drama kecil, tapi juga banyak momen lucu yang enggak terlupakan. Dan akhirnya selamat datang di Jepang. Musim gugur yang dingin tapi berasa hangat di hati. Daun-daun kuning kemerahan di Saporo, udara yang menyegarkan hingga makanan yang menghangatkan jiwa. Ini bukan cuma perjalanan liburan, tapi juga petualangan pertama keluarga kecil kami ke negeri Sakura. [Musik] Dan seperti biasa, bagian paling menegangkan dari perjalanan barang bayi adalah penerbangan itu sendiri. Kita sih berharap Idi bayi enggak konser selama penerbangan. Kan enggak enak ya sama penopang lain. Hari ini kita ada di terminal 3 dan kita akan terbang dengan Japan Airlines dari Jakarta menuju ke Tokyo. Nuracan mau ke Tokyo. Iya iya. Untungnya kali ini kami terbang dengan Japan Airlines yang ternyata super ramah buat penumpang family. Dari checkin sampai boarding semua prosesnya lancar dan stafnya helpful banget. Kami juga memesan basinet bayi alias tempat tidur bayi di dalam pesawat. Dan ternyata ada loh makanan di pesawat untuk bayi. Kursinya lega, hiburannya lengkap, ada free wi jam. Akhirnya setelah bayi tertidur, kami bisa sedikit santai di atas awan. Mari mulai perjalanan ini dari ketinggian 30.000 kaki menuju musim gugur di Jepang. Thank youato. Nora. Nora dingin ya? Dingin enggak? Dingin enggak? Mah mana? Enggak katanya enggak dingin. Iya. Setelah clear imigrasi dan mengambil bagasi, kami bergegas ke bandara Hanida menggunakan bis untuk mengejar flag selanjutnya dari Hanida ke Saporo. Pesawat. Iya. Wawa tuh pesawat ya. Lihat tuh Noracan tuh. Tuh ada Fuji. Fujian. Beruntung sekali kami bisa menyaksikan Gunung Fuji sore itu. Penerbangan ke Saporo di Pulau Hokido menggunakan pesawat white body A350. Harga tiket dari Jakarta ke Tokyo dibanding Jakarta ke kota lainnya di Jepang cuma beda, tipis banget. Jadi kalau kamu mau menghindari keramaian terus di Tokyo, kamu bisa cobain ke kota-kota lain seperti Saporo, Fukuoka, Aomori, dan banyak lagi lainnya. Kalian bisa beli tiket pesawat Japan Airlines ke Saporo di aplikasi tiket.com. Biar harga tiket pesawat yang makin murah meriah, jangan lupa pakai kode promo aku Flywend buat dapetin instan cashback hingga Rp280.000 untuk penerbangan rute domestik dan internasional. Ada juga cashback spesial buat kamu pengguna baru aplikasi Tiket.com. Yuk, buruan beli tiket pesawat murah meriah di aplikasiet.com sekarang. Mau ke mana, semua ada tiketnya. By the way, nih hotel kita di dekat Saporo Station. Tinggal jalan kaki ya. Not bad si ya untuk harga sejutaan lebih dikit tuh. Selamat pagi dari Saporo bersama Nuracan. Ada bayi kedinginan. Pagi ini 3 derajat dan kita mau jalan-jalan di sekitar kota dulu. Yuk, let’s go. [Tepuk tangan] Satu, du, ji. [Musik] Oh, buru-buru, Mbak. Telat, telat, telat, telat kerja. Perhentian pertama kita adalah Odori Park, Taman Pusat Kota Saporo yang panjangnya hampir 1,5 km membelah kota dari timur ke barat. Kalau Tokyo punya Ueno Park, Saporo punya Odori Park. Di sini ritme kota terasa beda. Meski dikelilingi gedung-gedung tinggi, taman ini selalu hidup. Orang nurusan santai di bangku, anak kecil main kejar-kejaran. Dan terus seperti kita tentunya sibuk foto-foto. Di musim gugur, warna daun berubah jadi kuning dan orane bikin seluruh taman kelihatan hangat dan foto jidik banget. Wah, lihat tuh Nora. Nura, lihat pohonnya warnanya. Eh, pohonnya daunnya warnanya merah. Iya. Oh, ini ada siapa ini? Ada kakak. Odori Park bukan cuma tempat buat jalan santai, tapi juga venue buat banyak festival. Dari snow festival di musim dingin sampai beer garden di musim panas dilakukan di taman ini. Dari sini kita juga bisa lihat Saporo TV Tower, ikcon kota yang sering muncul di postcard. Jadi kalau kamu lagi di Saporo mampir ke sini tuh wajib banget. Da warnya warnanya cuy. Lihat cuy enggak diedit, enggak pakai AI. Nurah. Setelah jalan-jalan santai di Odori Park, kita lanjut naik Saporo TV Tower. Tower ini tingginya sekitar 147 m dan observation bag-nya ada di ketinggian 90 m. Masuknya gampang, tinggal beli tiket di lantai bawah dengan harga sekitar Rp100.000-an lalu naik lift ke atas. Begitu pintu lift terbuka, wah pemandangannya langsung bikin berhenti ngomong. Dari sini Odo Park terlihat jelas membentang panjang seperti karpet kuning oranya waktu musim gugur. Di kejauhan deretan gedung dan penggunaan Hokkaido mulai diselimuti udara dingin. Buat kamu yang datang barang bayi, tempat ini juga nyaman. Ruangannya hangat, ada spot duduk dan Nura bisa lihat pemandangan sambil tenang di gendongan. Kalau datangnya menjelang sunset, cahaya sore keemasan jatuh tempat di taman. Cantik banget. Dan pas malam hari, lampu kota Saporo bikin semuanya kelihatan kayak mini skyline yang tenang. Sederhana tapi pemandangan ini bikin kita berhenti sebentar melihat kota pelan-pelan sambil merasa, “Oh, kita udah benar-benar sampai loh di Jepang.” Ada seekor gozilla kecil mau memanjat Saporo Tower. Tolong perhatiannya Bapak Ibu hati-hati ada serangan ke Saporo Tower. S du t apa band lokal nih? [Musik] Wi lihat dong. [Musik] Terus jangan lupa ambil kembaliannya. Hei, kembalian. Duit siapa? Eh, duit siapa? Duit siapa? Tolong duit siapa diambil? Mau jajan ya? Mau jajan apa tuh? Ei, ei, ini dia spot kedua kita untuk melihat autum yaitu di di kampus orang cuy. Kita lagi di Hido University di Saporo. Heeh. Daunnya warnanya apa? Aku kuning. Kuning. Kampus ini salah satu yang paling hijau dan cantik di Jepang. Namun, di musim gugur, tempat ini berubah total. Begitu masuk area kampus, kita langsung disambut deretan pohon gingko yang berwarna kuning keemasan. Daunnya kayak selimut tipis yang nutupin jalan sampai rasanya kayak lagi jalan di film studio Gibli. Di beberapa sudut kampus, pohon meaple atau Mumiji juga lagi memuncak warnanya merah pekat, orangnya lembut sampai yang masih hijau sedikit. Perpaduannya bikin setiap sudut terasa tenang dan hangat. Suasananya bukan yang ramai turis. Banyak mahasiswa lewat naik sepeda, ngobrol atau sekedar duduk baca buku dan itu bikin kita ikut menikmati momen pelan-pelan. Nura juga kelihatannya senang banget. Matanya ngelihat warna-warna cerah, tangannya nyenggol daun yang jatuh, dan sedikit berjoget di dendaunan. Memang bukan aktivitas besar, tapi momen kayak gini justru paling berkesan. Kadang perjalanan bukan soal ke mana kita pergi, tapi seberapa pelan kita mau menjalaninya. Selamat ulang tahun, Ibu. Makasih, Mbak. Mbak, kita mau makan ramen, cuy. Ramennya ramen. Wagi. Wah, masuk gang ini nih. Hidden jam. Hidden jam ini ya. Sini entar aku dulu [Musik] lipat berarti ya. [Musik] Nah, kita lagi makan ramen di Saporo. Ini salah satu ramen halal di Saporo dan dia ada wagyunya cuy. Namanya apa nih? Halo, Wagu Ramen Sinjukue. Mungkin ini asli di Sinjuke ada kali ya. Ini kita pesan yang ramen ayam tari pitan sama yang ramen wagu. Iya, kita cobain dulu kali ya kuahnya ya. Ini yang ayam. Hm. Wah. Hmm. Kuahnya rich banget. Gurih. Ayamnya berasa banget. Sama ada saus eh saus wijen. Kecap wijen ya. Apa sih? Minyak wijen. Minyak wijen yang cukup kuat. Kita coba myenya nih. Ini. Wah, mya tipe yang tipis keriting gitu ya. Mantap cuy. Lagi lagi dingin-dingini kan. Cumain ayamnya yuk. Nah, sekarang kita cobain teman-teman yang ramen wagiu. Oh, lihat tuh setebal ini tuh. Bukan setebal sih, selebar ini. Tipis tapi lebar. Ini pakai kuahnya soyu. Cobain nih. Hm. Soyu-soyunya tuh ada berasap gitu, cuy. Sekarang kita cobain dagingnya nih. Ini gak enggak lumer di mulut sih, tapi lembut banget, cuy. Dagingnya sopan. Ini apa nih? Busit ya? Hmm. Eiannya ini apa? Lumpia suka. Iya. Oh, daging ayam, ayam goreng. Overall ramen wagyu ini sangat recommended ya. Walaupun teman-teman harus berogoko kocek yang cukup dalam jika ingin memakan ramen wagyunya. Karena ini wagyu asli ya, bukan wagyu-wagyan. Dan untuk ramen halal yang satu lagi, aku rekomendasi untuk makan ramen berbasis kuah tomat yaitu Fukunoki. Ramennya berbasis kuah tomat dan seafood sehingga rasanya benar-benar bikin badan hanget. Apalagi lagi dingin-dingin begini ya, rasanya segar. Umami, gurih, bahkan Nura juga suka. Menjelang sore kami menuju Mon Moiwa, tempat terbaik untuk menikmati pemandangan malam di Saporo. Waktu naik roadway-nya, kita pelan-pelan meluncur di atas pepohonan yang lagi berada di puncak musim gugur. Daun-daun gingko dan mepel yang kuning orane terlihat seperti karpet lembut yang menutupi lereng gunung. Dari balik kaca gondola, warnanya berubah seiring cahaya sore. Kuning yang hangat, orangnya yang dalam, sampai akhirnya meredup pelan ketika matahari turun di balik pegunungan. Di saat cahaya terakhir hilang, lampu kota Saporo mulai menyala satu persatu di kejauhan. Sesampainya di puncak, kami berdiri di dek terbuka. Udara dingin menyapa pelan. Di depan kita ada pemandangan kota yang memanjang sampai horizon seperti lautan bintang yang tumpah ke bumi. Banyak yang bilang kalau view malam di Moon Moewa ini adalah salah satu yang terbaik di Jepang. Dan teman-teman bisa lihat sendiri rasanya memang begitu ya. Yeay, kita udah sampai di atas puncak Gunung Moyua dan ini dia pemandangan kota Sapur dari atas beserta pemandangan bayi baru bangun tidur. Gimana Nuracan? Ma sapol lagi nanti mau. Oke, dadah. Jangan sakit ya. Di sini sambil kami memeluk bayi yang mulai mengantuk semuanya terasa pelan. Udaranya memang dingin, namun hati kami sangat hangat dan penuh rasa syukur. Perjalanan jauh, capek, dan ribetnya barang-barang semua kebayar di satu momen tenang ini. Setelah beberapa hari menikmati Saporo, kami terbang kembali ke Tokyo. Perjalanan kali ini cukup ringan karena sudah lebih terbiasa bawa bayi dan semua ritmenya. Dari bandara New Chitose, kami terbang ke Tokyo dan tiba pada siang hari. Kami punya waktu stop over yang cukup panjang. Jadi, kami sempat mampir sebentar ke Asakusa, jalan pelan di sekitar Sensoji, lihat pagoda dan suasana ala kota tua di Jepang. Setelah itu kami lanjut ke Wonderner BR Studio Tour Tokyo The Making of Harry Potter. Tempat ini luar biasa. Apalagi buat teman-teman yang poterhead, set properti asli sampai detail interiornya bikin kita seolah-olah benar-benar masuk ke dunia sihir. Yang kami suka tempatnya punya jalur yang lebar sehingga menjadi stroller friendly. Lif-nya tersedia jadi tetap nyaman jalan bareng bayi. Keesokan harinya saat waktunya pulang ke Indonesia kami menuju Narita Airport. Di sini Japan Airlines punya special assistance checkin counter, khusus keluarga yang membawa bayi dan penumpang dengan kebutuhan tertentu. Jadi proses checkin jauh lebih tenang. Enggak perlu antre, stafnya ramah, sabar, dan selalu nunjukin cara termudah buat kami. Setelah selesai checkin, kami mampir ke Sakura Lounge, launch utamanya Japan Airlines. Tempatnya luas, hangat, dan nyaman buat keluarga. Ada ruang makan, area istirahat, bahkan spot tenang buat Kindong Bay Tidur. Kami bisa makan dulu. minum teh hangat dan recharge sebelum penerbangan panjang. Dan saat boarding lagi-lagi Jal memprioritaskan penumpang keluarga. Naik pesawatnya santai tanpa terburu-buru. Di pesawat perhatian kru juga sama hangatnya. Dari kursi yang cukup lega buat gendong bayi sampai baby meal dan selimut kecil yang bikin nyaman. Rasanya bukan sekedar dilayani tapi diurus dengan tulus. Dan akhirnya kami terbang kembali ke Jakarta. Capek pasti tapi hati terasa penuh. Perjalanan ini bukan tentang seberapa jauh tempat yang kami kunjungi, tapi bagaimana rasanya melihat dunia lewat mata keluarga kecil kami. Terima kasih Jepang, terima kasih musim gugur, terima kasih Tiket Murahmeriah dari tiket.com, dan terima kasih Japan Airlines untuk perjalanan pulang yang hangat ini. H

Perjalanan pertama kami ke Jepang bareng bayi umur satu tahun! 🍁✈️
Di video ini, kami terbang dengan Japan Airlines dari Tokyo ke Sapporo, menikmati suasana musim gugur di Hokkaido, jalan-jalan ke Odori Park, naik ke Sapporo TV Tower, menikmati ginkgo & momiji di Hokkaido University, sampai melihat city lights dari Mt. Moiwa Ropeway yang katanya salah satu night view terbaik di Jepang!

Seperti biasa, aku beli tiket pesawat ke sapporo di aplikasi tiket.com. Biar harga tiket pesawatnya makin murah meriah, jangan lupa pakai kode promo aku FLYWN buat dapetin instant cashback hingga Rp280ribu untuk penerbangan rute domestik dan internasional!

Buat kamu pengguna baru aplikasi tiket.com, ada juga cashback special loh!

Setelah itu perjalanan dilanjutkan kembali ke Tokyo, mampir ke Asakusa dan Warner Bros. Studio Tour Tokyo: The Making of Harry Potter, sebelum pulang ke Jakarta lewat Bandara Narita — lengkap dengan pengalaman Special Assistance Check-in Counter dan istirahat di Sakura Lounge Japan Airlines yang super family-friendly.

Buat yang mau jalan ke Jepang bareng bayi, semoga video ini bisa jadi referensi tentang ritme perjalanan, spot yang nyaman untuk keluarga, dan pengalaman terbang dengan JAL ✨
Terima kasih sudah nonton dan ikut perjalanan kecil kami.
Jangan lupa like, komen, dan subscribe kalau suka sama video ini 🤍

00:00 opening
00:34 flight dengan JAL
01:40 tiket murah meriah ke jepang
03:10 odori park
04:38 sapporo tv tower
06:37 hokkaido university
08:01 halal ramen sapporo
10:33 mt. moiwa sapporo
12:10 tokyo transit
13:04 flight to cgk

7 Comments